Penggemar rujak buah harus cicip rujak Bang Sultan di depan Thamrin City. Rujak buah ini istimewa karena bumbunya diracik pakai buah-buahan langka. Rasanya pedas asam segar!
Paduan cabai dan gula merah pada rujak buah memang menggoda. Tapi semakin mantap lagi kalau ada campuran bunga kecombrang, buah lobi-lobi, gowok, buni dan markisa kampung.
Semua dicampur dengan irisan aneka buah segar seperti jambu air, mangga muda, jambu biji, bengkuang, belimbing, nanas hingga pepaya muda.
Berlokasi di depan Thamrin City, Jakarta Pusat, ada gerobak rujak yang tak pernah sepi pembeli. Puluhan pembeli bahkan rela antre berjam-jam demi seporsi rujak buah. Rujak Bang Sultan namanya.
Sang pemilik yang akrab disapa Bang Sultan menjelaskan bahwa rujak ini adalah khas Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Salah satu ciri khasnya yakni menggunakan campuran bunga kecombrang pada bumbunya. Berbeda dengan kebanyakan rujak di Jakarta yang tidak familiar dengan campuran bunga berbau harum itu.
“Rujak khas Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Di sana memang (bumbu) rujaknya pakai kecombrang. Ada yang dicampur buah lobi-lobi, buni,” kata Sultan.
Ide Jualan Rujak
Sultan yang berprofesi sebagai pelayar ini mengaku awalnya hanya coba-coba jualan rujak. Ide awal jualan rujak muncul saat dirinya menganggur dan tak banyak kegiatan.
“Ibu di Sukabumi memang jualan rujak uleg. Kebetulan saya baru pulang berlayar dan sedang lanjut kuliah. Selama kuliah kan nganggur, nggak ada pemasukan. Saya punya tanggungan juga, punya adik banyak, jadi saya mikir buat buka rujak uleg di Jakarta,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sultan juga mengatakan bahwa di Jakarta belum ada rujak uleg seperti yang banyak dijajakan di Sukabumi.
Bermodal keyakinan, Ia lantas membuka usaha rujak uleg di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Selama berjualan, ia beberapa kali melakukan live melalui media sosial TikTok.
Dari video TikTok inilah akhirnya banyak pembeli yang tertarik dan penasaran ingin mencoba. Ditambah lagi dengan datangnya vlogger dan influencer yang mencoba rujaknya.
Sultan lantas mencoba peruntungan di tempat lain, ia membuka gerobak di depan Thamrin City. Di sinilah awal mula rujak buahnya viral.
Sehari Laku 1.000 Porsi
Baru tiga hari jualan di depan Thamrin City, pembeli rujak langsung membludak. Ia sampai harus memboyong ibu dan beberapa keluarganya untuk membantu meracik rujak.
Dalam sehari, Sultan bisa menjual rata-rata 600 sampai 700 porsi rujak. Pernah satu hari ia berhasil menjual 1.000 porsi.
Banyak buah langka yang digunakan untuk membuat rujak ini. Sultan mendatangkan buah-buahan ini langsung dari Sukabumi. Setiap dua hari sekali, buah dikirim ke Jakarta.
“Kalau yang dari Sukabumi ada lobi-lobi, buni. Sama gula aren juga asli dari Sukabumi. Di Jakarta nggak ada,” ujarnya.
Sesekali Sultan juga melakukan inovasi dengan menambahkan buah asam lainnya seperti gowok dan markisa kampung. Buah ini tidak selalu ada, karena stoknya di Sukabumi pun hanya sedikit. Apalagi ada beberapa buah yang tumbuhnya musiman.
Untuk isian rujak seperti jambu, mangga muda, pepaya, bengkuang hingga apel hijau, semuanya diperoleh dari Jakarta.
Sultan menggunakan dua cobek ukuran besar untuk meracik rujak. Satu kali uleg bisa sekaligus membuat 20-25 porsi.
Satu porsi rujak komplit, harganya Rp 15.000. Cukup terjangkau karena isiannya banyak dan racikan bumbunya unik.
Sekilas rujak ini mirip dengan rujak khas ibu hamil 7 bulanan. Bumbunya cenderung cair dan semua buah dicampur jadi satu. Bukan jenis rujak buah yang bumbunya bisa dicocol.
Bumbunya terbilang sangat kaya rasa. Aroma bunga kecombrang langsung menyeruak di dalam mulut, bersamaan dengan sensasi pedas dan asam. Disantap bersama potongan aneka buah bikin mulut ketagihan ngunyah.
Jangan lupa santap juga lobi-lobi, gowok dan buni yang ada pada bumbunya. Rasanya kecut asam namun bercampur manis pedas bumbu rujak. Mantap!
Mau Beli Rujak Harus Antre 4 Jam
Tertarik mencicip rujak racikan Bang Sultan? Harus sabar menunggu ya.
Rata-rata pembeli rujak harus antre 3-4 jam. Sistem antrenya menggunakan nomor dan nama yang ditulis langsung di buku yang telah disiapkan.
Uniknya, banyak pembeli yang melakukan jastip alias jasa titip untuk kemudian dijual kembali. Pembeli seperti ini rata-rata membeli dalam jumlah sangat banyak. Jumlah porsinya tak tanggung-tanggung bisa 50 sampai 200 porsi. Wow!