Hilangnya kapal selam Titan saat menjelajahi bangkai Titanic membuat banyak orang bertanya-tanya tentang risiko keamanan kapal tersebut. Sejumlah pakar bahkan pernah memperingatkan OceanGate, pembuat kapal Titan, tentang masalah yang berpotensi dihadapi kapal itu.
New York Times baru saja menerbitkan surat yang dikirimkan oleh Marine Technology Society kepada OceanGate pada tahun 2018. Marine Technology Society sendiri merupakan asosiasi yang beranggotakan engineer, ahli teknologi, pembuat kebijakan, dan edukator yang berkaitan dengan laut.
Dalam suratnya, Marine Technology Society mengungkap kekhawatirannya terhadap pengembangan kapal Titan dan rencana Titanic Expeditions. Mereka juga memperingatkan pendekatan eksperimental yang diambil oleh OceanGate.
Marine Technological Society juga mengkritik OceanGate yang menerbitkan materi promosi yang mengklaim bahwa desain Titan telah memenuhi atau melebihi standar keamanan DNV-GL. Padahal OceanGate tidak berencana mendaftarkan kapal itu untuk diperiksa oleh DNV.
DNV merupakan organisasi independen yang memberikan sertifikasi dan menerbitkan regulasi terkait kapal selam. Untuk kasus kapal selam Titan, proses klasifikasi DNV akan memeriksa apakah pengembangan kapal ini mengikuti aturan yang diakui secara internasional, serta melibatkan inspeksi dalam tahap konstruksi dan operasional.
Hampir setahun setelah surat tersebut dikirim, OceanGate merilis postingan blog berisi penjelasan mengapa Titan tidak memiliki sertifikasi. OceanGate mengatakan klasifikasi memang memastikan kapal dirancang, dibangun, dan diperiksa sesuai standar tapi tidak mencegah operator kapal selam yang nakal.
OceanGate juga mengklaim sebagian besar kecelakaan kapal selam disebabkan oleh kesalahan operator. Tidak hanya itu, mereka mengklaim proses klasifikasi menghambat inovasi dan pengembangan kapal selam.
Belum diketahui apakah Titan sudah mendapatkan sertifikasi industri sejak postingan blog itu diterbitkan. Tapi reporter CBS David Pogue yang menumpangi kapal Titan pada tahun 2022 harus menandatangani surat pertanyaan yang mengatakan kapa itu belum disetujui atau disertifikasi oleh badan pengawas mana pun, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (21/6/2023).
Kritik juga datang dari David Lochridge, mantan Director of Marine Operations OceanGate. Lochridge mempertanyakan kekuatan lambung kapal Titan untuk mencapai kedalaman ekstrem dengan tekanan tinggi tempat bangkai Titanic berada.
Lochridge mengaku dipecat oleh OceanGate setelah mengungkap kekhawatirannya tentang lambung kapal serat fiber yang digunakan Titan dan sejumlah sistem kapal lainnya, menurut gugatan yang ia layangkan pada tahun 2018.
Kapal selam Titan sendiri masih belum ditemukan sejak akhir pekan lalu. Kapal ini membawa lima penumpang, termasuk CEO OceanGate Stockton Rush. Untuk mengikuti perjalanan menjelajahi bangkai Titanic ini penumpang harus merogoh kocek sebesar USD 250.000 atau sekitar Rp 3,7 miliar.